×
Refleksi: Keharusan Belajar Selesai Sekolah

Tahun ini, tema perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud) adalah Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar. Tema ini memang erat kaitannya dengan kebijakan Merdeka Belajar. Bahkan, sebulan penuh bulan Mei ini dicanangkan sebagai bulan Merdeka Belajar.


Tema ini memberi semangat untuk terus belajar dan berkembang kepada semua orang, termasuk orang yang sudah selesai mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Namun, ada hambatan tersendiri saat mengajak para tenaga profesional untuk terus belajar.


Membatasi hal yang dipelajari hanya di ranah profesinya

Realitanya, banyak tenaga profesional di semua bidang industri seakan-akan membatasi diriuntuk hanya belajar hal yang sudah diketahui atau dikuasainya. Lulusan IT misalnya, ia kemungkinan besar akan mempelajari programming atau coding secara lebih mendalam ketimbang belajar tentang manajemen bisnis. Keputusan ini memanglah rasional karena memiliki kemahiran khusus tentu lebih menguntungkan dibanding berpengetahuan dangkal. Melanjutkan contoh sebelumnya, jika ia menjadi pakar IT, kehidupannya, dari segi sosial dan ekonomi, kemungkinan besar lebih terjamin.


Namun, keengganan untuk mempelajari hal lain selain yang sudah dikuasai ini juga memiliki dampak buruk. Orang yang membatasi pembelajarannya akan kesulitan jika pekerjaannya terancam, terutama di era maraknya AI menggantikan pekerjaan seseorang ini (Talmage-Rostron, 2024). Dampaknya paling banyak dirasakan oleh orang dengan keterampilan I-shaped (spesialis) yang lebih terancam posisinya dibandingkan T- atau M-shaped (generalis spesialis), dan mereka cenderung enggan mengambil resiko (Akay, 2021). Keengganan ini akhirnya muncul dalam bentuk berbagai alasan.


Berdasarkan pengamatan saya, 3M (malu, minder, atau malas) adalah tiga alasan yang sering kali diutarakan tenaga profesional yang enggan untuk belajar hal baru. Malu untuk belajar dari awal; minder dengan orang lain yang lebih cerdas atau mahir; atau malas jika harus mencurahkan banyak waktu lagi untuk hal lain.


Keharusan: Dinamika Pasar dan Pengetahuan Terus Berkembang

Sudah lazim bahwa kondisi pasar dan lanskap pengetahuan terus berkembang. Contohnya, penggunaan Machine Translation kian marak di tahun ini, seiring makin terkenalnya ChatGPT dan AI lainnya. Tren ini bahkan diperkirakan akan mencapai nilai $3 milar pada tahun 2027 (Carroll, 2023). Dengan perkembangan semacam ini, sudah seharusnya jika para tenaga profesional juga ikut menambah pengetahuannya atau mulai memikirkan keterampilan pelengkap lain yang bisa ditawarkan demi bisa unggul di antara para pesaing.


Analogi dalam bidang yang lain:

Dalam bidang periklanan, terdapat istilah AB testing yang berupa pengujian suatu variabel untuk menentukan dampaknya terhadap hasil iklan dan hasil pembelajarannya diterapkan ke kampanye berikutnya.


Lantas setelah menjalankan satu AB testing tidak perlu menjalankannya lagi? Tentu tidak, malah pengujian ini biasanya terus dijalankan bersamaan dengan iklan business-as-usual.


Intinya, agar iklan bisa berhasil, pembelajaran dengan metode AB testing harus terus dijalankan. Serupa dengan itu, orang bisa meraup keuntungan jika terus menguji (atau menantang) kemampuannya, bukan malah membatasinya. Menambah pengetahuan di luar bidang spesialisasinya juga bisa menguntungkan dirinya jika terjadi sesuatu di kemudian hari.


Melawan 3M

Seperti interpretasi saya terhadap tema hardiknas tahun ini, saya ingin mengajak para pembaca artikel singkat ini untuk terus belajar dan berkembang dalam menghadapi segala situasi, tanpa membatasi diri. Harus dipahami bahwa ketika pertama kali belajar, semua orang pasti akan memulai dari tidak tahu dan melakukan banyak kesalahan. You have to start somewhere, and that somewhere is humbling yourself. Izinkan diri Anda untuk belajar dari memahami dasarnya dan mengakui kekurangan diri sendiri.


Untuk melawan rasa malas, mulailah dengan hal yang menarik minat Anda atau carilah solusi untuk masalah kecil yang Anda hadapi di pekerjaan. Anda juga bisa menantang diri Anda untuk bergabung ke kelompok yang berbeda, lebih-lebih yang mengadakan acara yang mengharuskan Anda berkreasi dalam waktu terbatas. Apa pun caranya, ingatlah bahwa tidak ada motivasi yang lebih baik selain disiplin diri.


Langkah selanjutnya adalah mencatat progres diri dengan baik. Catatan, dalam bentuk apa pun, bisa membantu proses pembelajaran Anda, baik dalam mengingat fakta maupun memadukan dan menerapkan pengetahuan baru (DeZure, Kaplan, & Deerman, 2001). Ada banyak cara atau strategi mencatat yang bisa Anda gunakan, salah satunya adalah PARA (Forte, 2023). Dengan melakukannya, rasa minder di kemudian hari saat melihat orang yang lebih mahir daripada Anda bisa terobati karena Anda tahu bahwa you have come a long way dan Anda telah berproses.


Kesimpulan

TLDR; jangan berhenti belajar dan jangan batasi hal yang dipelajari. Learning is life long process dan kehidupan berisi banyak hal untuk dipelajari. Demi menyambut hardiknas tahun ini, marilah kita memerdekakan diri kita dari batasan yang mungkin kita terapkan kepada diri sendiri.


Referensi

Akay, E. (2021, February 8). Which Letter-shaped will Future Employees and Leaders be? Retrieved from https://www.linkedin.com/pulse/which-letter-shaped-future-employees-leaders-esin-akay/

Carroll, E. (2023, December 6). The Current State of Machine Translation and Future Predictions. Retrieved from https://vistatec.com/the-current-state-of-machine-translation-and-future-predictions/

DeZure, Kaplan, & Deerman. (2001). Research On Student Notetaking: Implications For Faculty And Graduate Student Instructors. CRLT Occasional Paper, (16), 2. Retrieved from https://crlt.umich.edu/sites/default/files/resource_files/CRLT_no16.pdf

Talmage-Rostron, M. (2024, March 8). How Will Artificial Intelligence Affect Jobs 2024-2030. Retrieved from https://www.nexford.edu/insights/how-will-ai-affect-jobs

Forte, T. (2023, August 22). The PARA Method: The Simple System for Organizing Your Digital Life in Seconds. Retrieved from https://fortelabs.com/blog/para/



Penulis: Muhammad Ndaru Wibowo
Editor: Shintia Pramudyaningtyas Ortantia & Anton Haryadi


×

ISO27001

We have ISO-27001:2013 Certification for Information Security Management System